Kalimantan, Indonesia (06/09) - Tanah Objek Reforma Agraria dari Kawasan Hutan, baru saja diserahkan Presiden Jokowi untuk Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. (05/09).
. . “Adil Ka'Talino, Bacuramin Ka'Saruga, Basengat Ka' Jubata.” Sebuah semboyan suku Dayak, yang dikumandangkan kemarin di lokasi Presiden membagikan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dan SK Hak Alas atas Hutan Adat hari ini, di Hutan Kota Dugulis, Pontianak, Kalimantan Barat. Semboyan ini berarti adil bagi sesama manusia tanpa memandang suku dan ras. Atas dasar semboyan ini Menteri LHK mempercayakan pembagian SK TORA pertama di tanah Borneo. . . “Yang pegang lahan ini, nggak lagi yang gede-gede. Saya selalu sampaikan, saya nggak pernah memberikan ke yang gede-gede, tapi ke rakyat yang kecil saya berikan dan harus produktif.” Ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya. .

Melalui Peraturan Presiden No. 86 tahun 2018 tentang Reforma Agraria dan Peraturan Presiden No. 88 tahun 2017 tentang PPTKA, pemerintah menata ketimpangan struktur penguasaan tanah sehingga lebih berkadilan. Saat ini, guna meningkatkan tata kelola perkebunan sawit, pemerintah juga telah melakukan moratorium untuk perusahaan besar seperti Instruksi Presiden No. 8 tahun 2018. Sampai saat ini telah diselesaikan penyediaan TORA dari kawasan hutan seluas ? 2,6juta Ha atau 63% dari target yang pernah ditetapkan. .

Luasan TORA tersebar pada 10 kabupaten dengan rincian di Provinsi Kalimantan:
a. Kalimantan Barat di Kabupaten Sekadau seluas 410,61 Ha;
b. Kalimantan Timur di Kabupaten Kutai Kartanegara seluas 469,47 Ha;
c. Kalimantan Selatan di Kabupaten Balangan, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara seluas 2.034,16 Ha;
d. Kalimantan Tengah di Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Barito Selatan seluas 14.940,51 Ha.